Sang pembajak

Sang pembajak

Profesi sebagai pembajak sawah sudah sangat langka, jarang kita bisa menemukan orang yang biasa membajak sawahnya dengan kerbau, itu merupakan salah satu akibat dari berkembangnya tehnologi yang begitu pesat, tidak dapat dipungkiri memang. Keberadaan sang pembajak semakin hari semakin tersisihkan, karena secara ekonomis dan kecepatan dalam membajak sawah tentu yang menggunakan traktor akan lebih cepat selesai dan harganya lebih murah daripada membajak menggunakan kerbau. Akan tetapi keberadaan sang pembajak masih dibutuhkan karena tidak semua lahan sawah dapat dibajak menggunakan traktor.

Untuk di desa Kedungwuluh lor sendiri  hanya ada 3 pembajak yang biasa mengerjakan sawah dan itupun tidak semua lahan, hanya sesekali mereka membajak. “ Nek ana sing prentah ya mangkat mas...nek ora nana prentahan ya golet gawean lia... wong urip kan kudu tetep madang mas...”

“ Kalau ada yang memerintah yang berangkat membajak mas, kalau tidak ada yang memerintah untuk membajak ya cari perkerjaan lainnya...orang hidup kan mesti tetap makan...”

Demikian tutur Kusrin ( 47 ) sambil menikmati santapan dirantang yang baru saja dikirim oleh sang istri ( lkm ).

Related Posts

Komentar